Gili Air, IMN GILI – Seiring penggelaran berbagai program kepariwisataan oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), tren pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara ke Kepulauan Gili –Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno– terus meningkat.
Pertumbuhan signifikan itu khususnya terlihat sejak pertengahan 2024 hingga pertengahan 2025.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, kunjungan turis asing melalui Bandara Lombok atau Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) mencapai 5.028 orang.
Berarti terdapat peningkatan 148% dibanding Maret 2023, yakni 2.099 turis.
Para wisatawan mancanegara itu berasal dari:
– Wisman Eropa: 2.397 orang
– Asia Tenggara (ASEAN): 1.531 orang
– Asia non‑ASEAN: 720 orang
– Amerika: 387 orang
– Oseania: 259 orang
– Afrika: 40 orang
– Timur Tengah: 7 orang
Sementara pada April 2025, jumlah kunjungan mencapai 7.812 orang alias meningkat 43,6% dibanding Maret 2025.
Eropa tetap dominan (3.100 orang), diikuti ASEAN (2.811), Asia non‑ASEAN (1.169), Oseania (352), Amerika (331), Timur Tengah (25), dan Afrika (24) pengunjung.
BACA JUGA: Sejarah Kota Depok: Negeri Pembebasan Budak dan Lokasi Pertapaan
Menurut hasil survei Bank Indonesia (BI), Gili Trawangan menjadi tujuan utama turis mancanegara. Mereka umumnya dari Eropa Barat (Britania Raya, Prancis, Spanyol, Jerman, Italia) dan Australia.
Usia dominan para turis antara 20–39 tahun.
Dicatat pula rata-rata wisatawan asing dimaksud menetap di Kepulauan Gili selama 3–5 hari. Sedangkan Pengeluaran rata-rata mereka mencapai Rp 5,68 juta, terutama untuk akomodasi, konsumsi, paket wisata, dan suvenir. []